Alfred Noble lahir pada tanggal 21 Oktober 1833 di Stockholm, Swedia. Ayahnya bernama Immanuel Nobel dan ibunya bernama Andriette Ahlsell Nobel.
Ayah Alfred ialah seorang insinyur dan penemu;
ia membangun jembatan, bangunan, dan mengadakan percobaan dengan
bermacam cara dalam peledakan batu. Alfred memiliki dua orang kakak lelaki,
yakni Robert (lahir 1829) dan Ludvig (lahir 1831).
Pada tahun yang sama saat Alfred lahir, bisnis
ayahnya merugi dan ditutup.
Pada tahun 1837,
Immanuel Nobel memutuskan untuk mengadu nasib di manapun dan pindah ke Finlandia dan Rusia. Ibu Alfred tetap tinggal di Stockholm
merawat keluarganya. Ibu Alfred - yang berasal dari keluarga kaya - mulai
membuka toko grosir. Dari situ ia bisa menghidupi keluarganya.
Sementara itu, bisnis Imannuel Nobel di St. Petersburg, Rusia mulai menanjak. Ia telah membuka sebuah
bengkel mesin yang memasok peralatan untuk prajurit Rusia. Ia juga membuat Tsar
Rusia dan para jenderalnya percaya bahwa ranjau laut bisa dipakai untuk menghalau kapal musuh dan
menyerang St. Petersburg. Ranjau-ranjau itu menghalau AL Kerajaan Inggris memasuki lapangan tembak St. Petersburg
selama Perang Krim (1853-1856).
Karena berhasil di Rusia, kini Imannuel bisa memindahkan
keluarganya ke St. Petersburg (tahun 1842). Pada tahun 1843,
Andriette melahirkan putra yang diberi nama Emil. Para putra Nobel mendapat pendidikan dari guru privat.
Mereka menerima berbagai pelajaran seperti ilmu alam, bahasa, dan sastra.
Pada usia 17, Alfred lancar berbahasa dan menulis dalam bahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman.
Alfred sangat tertarik di bidang bahasa, kimia, dan
fisika. Ayahnya menginginkannya mengikuti jejaknya dan tak menghargai bakat
Alfred dalam puisi. Ia memutuskan mengirim putranya ke luar negeri untuk
belajar dan menjadi insinyur kimia.
Di Paris, Alfred bekerja di laboratorium pribadi
Profesor TJ Pelouze, kimiawan terkenal. Di sana ia bertemu
kimiawan Italia, Ascanio Sobrero. Setelah
tiga tahun pertama, Sobrero telah menemukan nitrogliserin, cairan berdaya ledak tinggi, yang dianggap
terlalu berbahaya untuk digunakan.
Alfred menjadi sangat tertarik pada nitrogliserin dan
penggunaannya dalam pembangunan kerja. Saat ia kembali ke Rusia setelah
studinya, ia bekerja bersama ayahnya untuk mengembangkan nitrogliserin sebagai
bahan peledak yang berguna secara komersial dan teknis.
Alfred menemukan--melalui percobaannya--bahwa campuran
nitrogliserin dengan tanah halus Kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta
yang bisa dibentuk ke dalam batang, yang kemudian dimasukkan dalam lubang bor.
Penemuan ini terjadi pada tahun 1866.
Alfred mendapatkan hak paten
atas bahan ini pada tahun berikutnya. Ia menamainya dinamit. Ia juga menemukan detonator atau sumbat peledak yang bisa dinyalakan dengan
cahaya sumbu.
Penemuan ini dibuat saat bor bermahkota intan dan bor angin mulai dipakai secara umum.
Digunakan bersama-sama, penemuan-penemuan itu membantu mengurangi kerugian
banyak pekerjaan konstruksi seperti pemboran saluran, peledakan batu,
pembangunan jembatan, dan sebagainya.
Alfred
meninggal di San Remo, Italia pada 10 Desember 1896. Dalam surat wasiat dan testamen
terakhirnya, ia menulis bahwa banyak dari kekayaannya bisa dipakai memberi
hadiah kepada yang telah melakukan usaha kemanusiaan di bidang fisika, kimia,
sastra, perdamaian, fisiologi dan obat-obatan.
Tak
semua orang menyukai hal ini. Surat wasiatnya ditentang sanaknya dan
dipersoalkan pihak berwenang di sejumlah negara, dan memakan empat tahun bagi
pengawasnya meyakinkan semua pihak untuk memenuhi harapan Alfred.
Pada
tahun 1901, hadiah pertama Nobel dalam
fisika, kimia, sastra, fisiologi dan obat-obatan dibagikan di Stockholm, Swedia
dan Hadiah Nobel Perdamaian di Kristiania (sekarang Oslo), Norwegia.
0 komentar:
Posting Komentar